Anak adalah Anugerah

Blog ini masih dalam tahap penyempurnaan silahkan memberi masukan dan saran ke alamat email musabaa@yahoo.com.

Kekasih Hati

Blog ini masih dalam tahap penyempurnaan silahkan memberi masukan dan saran ke alamat email musabaa@yahoo.com.

Pesona Sulawesi Tengah

Blog ini masih dalam tahap penyempurnaan silahkan memberi masukan dan saran ke alamat email musabaa@yahoo.com

Pantai Panjang Bengkulu

Blog ini masih dalam tahap penyempurnaan silahkan memberi masukan dan saran ke alamat email musabaa@yahoo.com.

ini Medan bung...!

Blog ini masih dalam tahap penyempurnaan silahkan memberi masukan dan saran ke alamat email musabaa@yahoo.com.

Rabu, 03 Februari 2010

Remaja sukses, why not?




M. Kemal Abda'u

(XI IPS 3)


Setiap anak yang lahir dari rahim ibunya, pasti memiliki kesempatan untuk melakukan yang terbaik. Begitupun ibu anak tersebut, pasti mengharapkan anaknya dapat menjadi orang sukses. Begitu besar cinta seorang ibu itu. Cinta yang begitu tulus. Bahkan ada yang mengatakan “Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah.”

Namun, memang tidak semua anak menjadi seperti yang ibunya inginkan. Waktu yang seharusnya digunakan untuk hal yang bermanfaat, malah mereka gunakan dengan sia-sia sehingga banyak kesempatan hilang, uang terbuang cuma-cuma, mimpi-mimpi dan cita-cita menjadi sirna.

Kesuksesan tidak hanya didapat dengan tertawa terbahak-bahak, termenung, berkhayal, nongkrong, atau ikut-ikutan tren terbaru. Akan tetapi kesuksesan akan terwujud apabila kita komitmen terhadap apa yang kita impikan.

Kenapa kita sebagai remaja harus memiliki impian? Karena dengan impian kita bisa mengetahui apa yang akan kita capai sehingga menjadi realita dalam pikiran kita. Selain itu Allah SWT juga berfirman dalam sebuah hadits qudsi, “Aku bergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Bila ia berprasangka baik kepada-Ku, maka kebaikan baginya. Dan bila ia berprasangka buruk, maka keburukan baginya.”

Maka dari itu wahai sahabat-sahabatku, memiliki impian itu sangatlah penting, sehingga setiap remaja harus mempunyai impian yang jelas. Selain itu impian memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  1. Penunjuk arah

Dengan impian kita akan mengetahui tujuan kita sehingga kita tidak akan tersesat atau tidak sampai tujuan. Hal ini seperti seorang remaja yang ingin naik taksi tapi ia tidak tahu mau kemana. Sopir taksi itu pun menanyakan kepadanya, punya uang berapa? Lalu remaja itu menjawab, seratus ribu. Mungkin sopir taksi itu akan memarahi remaja tersebut karena tidak tahu tujuannya. Atau mungkin si sopir mengajaknya jalan-jalan, muter-muter sampai argo menunjuk angka pas seratus ribu dan remaja itu diturunkan pada tempatnya semula atau bahkan diturunkan di tempat yang tidak ia kenal. Maka dari itu, sebagai remaja kita harus mempunyai impian sehingga kita meraih semua yang kita inginkan.

  1. Menambah nilai pekerjaan

Karena dengan memiliki impian, hidup kita akan lebih bermakna karena kita tahu tujuan akhir kita. Jadi kita belajar, bekerja, beraktifitas bahkan untuk mengisi waktu luang saja tetapi sebagai jalan kita untuk meraih impian-impian kita.

  1. Memberikan kekuatan pada fungsi impian itu sendiri

Impian yang besar akan menghasilkan upaya yang besar. Dan upaya yang besar pastinya akan memberikan hasil yang maksikmal.sehingga orang harus memiliki yang tinggi agar usaha untuk mencapainya juga menantang. Contohnya ada dua orang yang memiliki impian. Si A memiliki impian ingin mendirikan musholla seluas lima kali lima meter persegi. Si B mempunyai impian membangun islamic centre seluas 100 x 100 meter persegi. Dalam hal ini sangatlah jelas bahwa si B akan mengerahkan segala kemampuannya agar islamic centrenya itu jadi. Ia akan membuat proposal yang bagus, menghubungi teman-temannya yang memiliki tujuan yang sama. Dan akhirnya si B berhasil membangun islamic centre. Berbeda dengan si A, ia hanya perlu modal sedikit dengan kerja yang ringan sehingga usahanya untuk membangun musholla pun dianggap santai. Hal ini berbahaya karena mungkin kita akan kehilangan semangat untuk berusaha.

  1. Menentukan prioritas

Otomatis jika kita memiliki impian, pasti kita akan mengalokasikan waktu,. Tenaga, uang, fikiran untuk mengejar impian kita. Sehingga hidup kita tidak hanya ikut-ikutan anak muda yang lain.

  1. Meramal masa depan

Hidup kita sekarang ini merupakan hasil dari impian dan usaha kita pada waktu sebelumnya. Jadi masa depan kita adalah impian kita saat ini. Oleh karena itu, setiap remaja harus memiliki impian agar masa depannya cerah.

Teman-temanku, begitu banyaknya fungsi impian itu, sehingga kita harus mempunyainya. Agar mulai detik ini setelah kita duduk lalu merenunglah, apa yang harus saya capai? Dan pastinya kita juga harus berkomitmen terhadap apa yang kita niatkan, agar kita tidak menjadi pemuda yang plin-plan. Bersama-sama kita pasti bisa meraih kesuksesan tersebut. Amien..............

Senin, 01 Februari 2010

Some tings about discipline



Muhammad Kemal Abda’u

(Siswa Kelas XI IPS 3 Th 2009/2010)


Sebuah kelas dalam institusi sekolah adalah gambaran dari pengelola dan warganya. Pengelola kelas dalam hal ini adalah guru dan manajemen sekolah yang telah membatasi jumlah siswa yang terdapat dalam satu kelas.

Suasana kondusif sebagai prasarana terjadinya kedisiplinan bisa jadi lewat resep di bawah ini:

1. Menciptakan dan menerapkan kesepakatan kelas.

Kesepakatan ini juga bisa disebut peraturan. Kelas akan rebut dan guru akan emosi, tanpa peraturan, biasanya guru cenderung pilih kasih dan tidak adil.

Sebagai guru terkadang harus membuat peraturan untuk kelasnya, tapi akan lebih mudah jika melibatkan seluruh warga kelas tersebut. Dijamin, mereka merasa memiliki dan diingatkan secara halus, karena peraturan ini yang membuat siswa itu sendiri.

2. Menumbuhkan kerjasama

Kerjasama adalah salah satu kunci dalam menumbuhkan kebersamaan, mengingatkan seluruh warga kelas untuk bekerjasama menerapkan hal-hal yang sudah disepakati bersama.

3. Komitmen

Peraturan mengenai kedisiplinan mungkin berbeda-beda di setiap kelas. Tetapi, harus ada hal yang sama dan sejalan, hal itu adalah komitmen.

Komitmen adalah sebuah sikap yang menjadikan kedisiplinan terjadi secara natural tanpa paksaan apapun.

4. Open Mind

Dalam menerapkan kedisiplinan, dibutuhkan perangkat tertulis yang mengaturnya. Namun bukan berarti tidak dapat dikoreksi dan dikembangkan bersama seluruh warga kelas. Adakan Class Meeting untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan kedisiplinan. Dalam hal ini guru menjadi fasilitator yang baik, dengan memancing partisipasi siswa saat membahas mengenai peraturan yang berlaku di kelas.